Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency (ARPA), Amerika Serikat bertekad mengembangkan jaringan komunikasi terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (tahun 1957 Soviet meluncurkan sputnik).
Perkembangan besar Internet pertama adalah penemuan terpenting ARPA yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching adalah pengiriman pesan yang dapat dipecah dalam paket-paket kecil yang masing-masing paketnya dapat melalui berbagai alternatif jalur jika salahsatu jalur rusak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Packet switching juga memungkinkan jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi, berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan koneksi. Maka ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika Serikat pada 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode komunikasinya menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan telepon publik.
Perkembangan besar internet kedua yang dicatat pada sejarah internet adalah pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal karena paling banyak digunakan sekarang yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol adalah suatu kumpulan aturan untuk berhubungan antarjaringan. Protokol ini dikembangkan oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf pada tahun 1974. Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas, maka jaringan lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.
Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola oleh pihak swasta pada tahun 1984, maka semakin banyak universitas tergabung dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP menjadi protokol umum yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi pada jaringan internet ini.
Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World Wide Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket.
Internet tentu saja berbeda dengan intranet. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan internet, seseorang bisa terhubung langsung dengan orang lain yang berada dalam jarak yang jauh. Suatu informasi pun lebih mudah tersebar melalui internet. Internet mengubah komunikasi dengan beberapacara fundamental. Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu-untuk-banyak”. Sedangkan internet memberikan model tambahan “banyak untuk satu” (e mail ke satu alamat sentral, banyak pengguna yang berinteraksi dalam satu website), dan banyak untuk banyak (e mail, milis, dan kelompok-kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah internet bisa disebut media massa? Ataukah website yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai media massa? Selama ini jika mendengar istilah media massa elektronik, kebanyakan orang akan langsung menyebut internet sebagai contohnya, padahal bisa jadi sebenarnya internet bukan media massa.
Ilustrasi internet dan website adalah seperti jaring dan simpul. Internet adalah sebuah jaring secara keseluruhan sementara website adalah simpul-simpul yang membentuk jaring tersebut. Satu simpul pada internet mungkin saja memiliki peran sebagai media massa seperti msn.com, bbc.co.uk, atau liputan6.com, namun simpul lain dalam internet juga memiliki peran untuk melakuakn perdagangan seperti situs bukukita.com, ebay, atau amazon.com.
Tanpa website, internet tidak berguna bagi khalayak. Kode-kode binary yang menyusun jaringan internet hanya bisa dibaca sebagian orang. McQuail mengemukakan fungsi-fungsi media massa sebagai pemberi informasi, pemberi identitas pribadi, sarana intergrasi dan interaksi sosial dan sebagai sarana hiburan (Denis McQuail, 2000). Apabila kita melihat teori yang dikemukakan McQuail, belum semua web memenuhi fungsi tersebut. Mungkin hanya fungsi pertama saja, yaitu pemberi informasi, yang telah dipenuhi sebagian besar web. Web seperti Kompas.com, Goal.com, dan Detik.com mungkin sudah mengandung keempat fungsi tersebut. Namun, web seperti situs-situs porno justru menjadi kontradiksi. Kesimpulannya, tidak semua web dapat disebut media massa. Lebih tepatnya, internet belum dapat dikategorikan sebagai media massa.
Internet itu tidak berisi apa-apa (non-content oriented). Website lah yang membuat internet dapat menyampaikan data. internet hanyalah alat transportasi, sedangkan website adalah sebagian dari bentuk tampilan yang menjadi tujuan kita. website berperan sebagai salah satu bentuk media yang disalurkan melalui jaringan internet. Maka, website dapat dikatakan media massa online, Internet hanyalah salah satu saluran media massa dalam menyebarkan informasi.
Jadi—meski kesimpulan ini mungkin terdengar prematur—internet bukanlah media massa karena tidak semua website pada internet dapat diakses oleh massa meski beberapa website memiliki fungsi media massa. Meski demikian ada juga kalangan yang berpendapat bahwa internet merupakan media massa karena internet dapat diakses oleh orang banyak.
Sumber :
http://aurorarumahati.blogspot.com/2009/04/internet-sebatas-medium-penyebaran.html
http://gak-takut13.blogspot.com/2010/05/apakah-internet-itu-media-massa.html
http://eksentrik-artistik.blogspot.com/2009/04/internet-media-massa-atau-bukan.html
http://raliesta.multiply.com/journal/item/4/Apakah_Internet_Media_Massa